Kekurangan pupuk yang selama ini terus menghantui petani di Kabupaten Sumbawa tampaknya bisa sedikit teratasi. Untuk tahun ini ada solusi yan ditawarkan PT. Jia Agro Indonesia bersama PT Jasindo yang menggandeng BNI bekerjasama dengan Pemda Sumbawa melalui Dinas Pertanian.
Penandatanganan kerjasama dilakukan kemarin di aula dinas pertanian.
Direktur PT. Jia Agro Indonesia Mataram, Ikhlas Suhada S.P. M.Si menawarkan metode pertanian sehat kepada para petani di Kabupaten Sumbawa. Sala satu caranya adalah dengan menawarkan pupuk Nutrisil dan orin dari perusahaannya. Pupuk ini bisa dikombinasikan dengan pupuk urea maksimal hanya 2 sak perhektar untuk padi dan jagung bisa 1 sak perhektar. Selanjutnya, pihak perusahaan akan memberikan bimbingan dan pendampingan kepada petani dalam melakukan usaha tani.
Tidak sampai disitu, sebagai timbal balik pihak perusahaan, para petani yang menjadi mitra perusahaan diberikan jaminan ketika terjadi gagal panen. Karena PT Jia Agro Indonesia bekerjasama dengan PT Jasindo. Pihak perusahaan memberikan premi senilai Rp 36 ribu per hektar kepada petani. Sementara sisanya akan ditanggung pihak Jasindo.
Kepala Jasindo Cabang Mataram, Aldo Al Dustur S.S.,MM menjelaskan, Kementerian pusat melalui program Asuransi Usaha Produk Pertanian (AUTP) telah menganggarkan satu juta hektar untuk asuransi di seluruh Indonesia. Khusus di NTB mendapat jatah seluas 15 ribu hektar. Dari jumlah tersebut Kabupaten Sumbawa mendapat kuota 3000 hektar.
Terkait asurani ini, dijelaskan, asuransi dapat diklaim ketika 75 persen lahan petani mengalami kerusakan atau gagal panen yang diakibatkan oleh bencana alam seperti banjir atau kekeringan. Dimana untuk asuransi per satu hektarnya sebesar Rp 6 juta.
“Jasindo ini lebih ke arah untuk pencegahan. Seperti contohnya gagal panen maka ada jasindo yang mengcovernya Rp 6 juta per hektar. Tapi dihitung secara proporsional. Asuransi jasindo Ini merupakan asuransi usaha tani padi jadi yang punya produk di Jia Agro,” jelasnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Ir. Talifuddin, M.Si menyambut baik adanya kerjasama ini. Karena diyakini bisa menjadi salah satu solusi kekurangan pupuk di tingkat petani. Bahkan dia komit akan mensosialisasikan program ini kepada para petani melalui UPT di setiap kecamatan. Terlebih dalam pertemuan kemarin, para UPT dari semua kecamatan juga hadir.
Gubernur NTB Melakukan Peletakan Batu Pertama Bak Penampung Irigasi Perpompaan Di Kecamatan Labangka, Sumbawa.
Launching Model BPP Kostratani Di Kecamatan Labangka oleh Kepala BPPSDM Kementerian Pertanian RI Prof Dr Dedi nursyamsi M. Agr bersama anggota DPR RI komisi IV dari Fraksi PAN Hj Muhammad Syafrudin