Berbagai program dan pembangunan sarana prasarana dan sejumlah fasilitas penunjang guna dapat mendukung dan memberikan kontribusi bagi peningkatan hasil produktifitas pertanian yang berdampak kearah peningkatan kesejahteraan masyarakat tani, maka Pemda Sumbawa dalam tahun anggaran 2018 ini telah mengalokasikan anggaran miliaran rupiah untuk menunjang pelaksanaan pembangunan sejumlah sarana fisik pertanian yang hingga pertengahan Agustus ini rata-rata hasil proyek pembangunan fisiknya telah mencapai angka 50% dan bahkan sudha ada sejumlah paket proyek yang telah dinyatakan rampung dan selesai, ungkap Kepala Dinas Pertanian KabupatenSumbawa Tarunawan S.Sos. SP dalam keterangan diruang kerjanya kemarin. Dijelaskan, untuk menunjang kegiatan sejumlah program pembangunan fisik sarana prasarana dan fasilitas pertanian didaerah ini untuk tahun anggaran 2018 ada tiga sumber dana pembiayaan meliputi bantuan dana Tugas Pembantuan (TP) dari Kementerian Pertanian, Dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBD Sumbawa yang saat ini sedang berjalan dengan hasil evaluasi rata-rata kegiatan proyek telah mencapai 50% dan sudah ada sejumlah paket proyek yang telah dinyatakan rampung dan selesai, dimana untuk dana TP mencapai sekitar Rp 1 Miliar diperuntukkan bagi menunjang pembangunan jaringan irigasi pertanian, perpipaan dan pembangunan embung kecil. Sementara untuk paket proyek DAK sekitar Rp 2 Miliar dan APBD Sumbawa mencapai sekitar Rp 7 Miliar untuk menunjang kegiatan fisik proyek pembangunan jaringan irigasi pertanian, perpipaan, sumur dangkal, sumur bor, embung dan cekdam kecil tersebar diseluruh Kecamatan se Kabupaten Sumbawa papar Tarunawan, dan sejauh ini tak ditemukan adanya kendala yang berarti dalam pelaksanaannya dilapangan, dengan sistem pelaksanaan untuk dana APBD menggunakan sistem model kontraktual penunjukan langsung, sedangkan untuk TP dan DAK menggunakan sistem swakelola oleh kelompok tani dengan dana (biayanya) sendiri langsung masuk ke rekening kelompok tani itu sendiri artinya perencanaan dari kelompok dan kelompok itu sendiri yang mengerjakannya. “Oleh karena itu diminta kepada pelaksana baik itu yang sifatnya perorangan maupun kelompok tani, agar dalam melaksanakan kegiatan proyek fisik pembangunan tetap memperhatikan juklak dan juknis yang ditentukan, memperhatikan tahapan waktu yang ada dan tentu dengan mengedepankan mutu dan kualitas hasil proyek yang berkualitas, begitu pula kepada pengawas lapangan agar benar-benar melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang diemban dengan sebaik-baiknya, sehingga apa yang telah direncanakan benar-benar dapat terwujud sebagaimana yang diharapkan,” pungkas Tarunawan. Begitu pula untuk program jagung dinilai telah berjalan dengan baik kendati ada sedikit gangguan cuaca alam dan kekurangan air akibat kondisi cuaca ekstrem yang terjadi, namun hasil produktivitasnya cukup baik, karena itu kedepan dengan adanya pembenahan dan pembangunan sejumlah sarana prasarana dan sejumlah fasilitas penunjang irigasi pertanian didaerah ini diharapkan akan dapat membantu warga masyarakat tani meningkatkan hasil produktivitas pertaniannya, tukas Tarunawan.
Gubernur NTB Melakukan Peletakan Batu Pertama Bak Penampung Irigasi Perpompaan Di Kecamatan Labangka, Sumbawa.
Launching Model BPP Kostratani Di Kecamatan Labangka oleh Kepala BPPSDM Kementerian Pertanian RI Prof Dr Dedi nursyamsi M. Agr bersama anggota DPR RI komisi IV dari Fraksi PAN Hj Muhammad Syafrudin